Rabu, 05 Februari 2014

Yuk Berkiprah Dari Rumah

Yuk Berkiprah Dari Rumah
Banyak wanita yang memilih tetap bekerja meskipun telah memiliki momongan sebagai buah cinta pernikahan. Hal ini bisa dimaklumi karena tuntutan ekonomi untuk membuat dapur keluarga tetap mengepul.
Ingin merawat sang buah hati dengan tangan sendiri kerap menjadi alasan para ibu bekerja di rumah. Tak hanya bisa merawat dan mengawasi putra-putri tercinta secara langsung, Moms pun bisa membantu suami untuk menambah pundi-pundi keluarga.
Nah, berikut ini cara jitu agar Moms dapat berkiprah di rumah dengan lancar:
Buat Jadwal Dan Prioritas
Manusia adalah tempatnya lupa. Penyakit ‘lupa’ bisa membuat segala agenda kegiatan berantakan. Lebih baik Anda atur jadwal atau agenda harian. Sebelum tidur, usahakan selalu membuat daftar kegiatan apa saja yang harus dikerjakan esok hari beserta batas waktu.
Misalnya : 
Pukul 06.00-08.00 : Belanja, memasak, memandikan si kecil
Pukul 10.00 : Membalas email klien
Pukul 12.00-13.00 : Makan siang 
Pukul 17.00 : Mengirim email laporan harian
Dan lain-lain.
Dengan menyusun jadwal berdasarkan prioritas yang terpenting, hidup Anda akan terasa lebih mudah dijalani.
Kerjakan Tugas Yang Menyenangkan & Mudah Terlebih Dahulu
Dilansir dari vemale.com, menyebutkan bahwa terlalu banyak berpikir akan membuat Anda kehilangan banyak waktu. Lebih baik segera kerjakan pekerjaan yang paling mudah dan menyenangkan. Selain mengurangi daftar pekerjaan harian, sisa waktu Anda untuk memikirkan pekerjaan berat yang telah menunggu akan lebih banyak. Jadi, semua pekerjaan bisa selesai tepat waktu.
Tetapi, ini bukan berarti Anda harus selalu mengakhirkan pekerjaan berat atau malas-malasan ketika menemui tugas berat, tunjukkan rasa tanggung jawab dan sikap profesional meskipun Anda sedang bekerja dari rumah.
Tetap Fleksibel Dan Seimbang
Terkadang bagi sebagian wanita, sangat sulit menyeimbangkan peran sebagai ibu bekerja dengan tuntutan tugas kantoran. Bahkan, bila Anda salah langkah bisa-bisa suami protes karena anak-anak terbengkalai lantaran tidak mendapatkan perhatian ibunya.
Jika terjadi ‘lalu-lintas’ pekerjaan yang terlalu padat, Anda bisa fleksibel dan menanyakan kembali skala prioritas manakah yang harus didahulukan untuk dikerjakan.
Percayalah, Anda adalah wanita hebat yang bisa menjadi ibu sekaligus pekerja profesional dengan pandai mengatur waktu serta menyeimbangkan tugas-tugas Anda.
We’re so proud of you, Moms. (vem/sir/det)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar